Minggu, 12 April 2020

BAGAIMANA MENCARI IDE DALAM MENULIS DAN BAGAIMANA MELIPATGANDAKAN PEMBACA


Belajar Menulis Gelombang 9

Pertemuan 1          : Jumat, 10 April 2020
Waktu                    : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri                : Agus Sampurno
Topik                     : Mencari Ide dalam Menulis dan Melipatgandakan Pembaca
Peresume               : Dwi Sumarno
Email                     arnogading@gmail.com
Blog                       https://arnogading.blogspot.com/

BAGAIMANA MENCARI IDE DALAM MENULIS DAN BAGAIMANA MELIPATGANDAKAN PEMBACA

Pak Agus Sampurno adalah salah satu pemenang guru era baru acer award tahun 2012 dan pernah bersama omjay untuk mengelola blog http://guraru.org
mencari ide dalam menulis dan bagaimana melipatgandakan pembaca sebenarnya mudah dicari dan ditemukan, yang sulit adalah cara melakukan eksekusi hingga menjadi sebuah tulisan. Dalam menulis banyak hal yang menarik dan bisa dinikmati prosesnya, dalam mencari ide menulis ada banyak pemicu yg bisa berujung pada terbitnya sebuah tulisan. Kita bisa memulai dari hal yg biasa dilakukan oleh seorang yg baru belajar menulis dan bisa berujung pada kebosanan, beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh seseorang yang belajar menulis adalah
1.       Ia menulis dengan menjadikan dirinya sebagai peran utama, ia sibuk menceritakan dirinya sendiri. tulisannya bukan fokus pada bagaimana menuntaskan pertanyaan atau sebuah solusi permasalahanbeberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh seseorang yang belajar menulis adalah
2.       Tulisannya tidak dibaca ulang sebelum diposting. Tidak ada yang namanya self checking.
3.       Tulisannya terlalu panjang dan mengandung banyak ide besar di dalamnya.
Hal diatas adalah hal yang mesti dihindari dalam konteks blog di internet yang punya banyak keterbatasan, yang saya maksud adalah saat di internet anda ada di lautan informasi yang benar benar tanpa positioning yang pas, tulisan anda tidak akan dibaca orang
Mari sekarang kita diskusikan hal yang sedang menjadi trending topic dimana mana. Mengenai pembelajaran jarak jauh , Yang sekarang sedang jadi trending topik . 
                     
Menyikapi situasi Pembelajaran Jarak Jauh ini ada beberapa hal yang bisa seorang bisa menulis dari beberapa perspektif
1.       Persepektif sebagai pendidik yang merasa dirinya sukses; ia akan menceritakan bagaimana dirinya sukses mengampu pembelajaran online, dengan menceritakan kesehariannya dalam mengajar secara online. Ia lupa banyak pendidik diluar sana yang masih berjuang mengatasi kendala
2.       Perspektif sebagai pendidik yang menyalahkan orang tua siswa yang kurang sigap mendampingi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh
3.       Perspektif pendidik yang mencoba memberikan jalan keluar berdasarkan pengalamannya. Ia berperan memberikan pertimbangan, tips dan trik bagi kedua belah pihak, bagi orang tua siswa dan guru
kira-kira dalam dunia informasi yang deras saat ini mana yang kemudian dicari orang

Di google setelah diketik kata kunci 'cara mengajar online' maka langsung timbul beberapa prediksi dari google, ini berarti memang ada kebutuhan dari pengekses google mengenai topik diatas
Silakan @Seminar Buat Buku dibuka tanya jawab sesi 1.

Saya lebih cenderung memilih topik ke 3  yakni 3. Perspektif pendidik yang mencoba memberikan jalan keluar berdasarkan pengalamannya. Ia berperan memberikan pertimbangan, tips dan trik bagi kedua belah pihak, bagi orang tua siswa dan guru, untuk menjadi bahan tulisan saya. Bagaimana cara mengatasi kelemahan pembelajaran jarak jauh,  terutama bagi siswa atau orang tua yang tidak memiliki media Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memadai, padahal pembelajaran harus tetap berjalan?
Jika berkenan guru bisa memberikan penugasan seminggu sekali.
Secara terjadwal setiap hari dalam seminggu, guru berikan penugasan yg terstruktur.
Untuk kemudian ada kewajiban guru mengambil atau anak dan orang tua setorkan tugasnya


Cara eksekusi tadi kalau sdah ada ide bgmana ya?  Mohon penjelsan
Susun dalam sebuah pokok pikiran.
Nah bisa saya bantu nih
Bapak sdh ada ide tentang apa?

Dikatakan penulis menjadikan dirinya sebagai peran utama itu kurang bagus karena fokus pada diri nya , maksudnya bagaimana omjay?
Nah ini adalah sebuah pilihan. Ketika kita menulis tentang diri sendiri, harapan kita pasti ada yg membaca dan berikan tanggapan. Sayangnya jika tidak ada yang menanggapi pasti si penulis jadi malas menulis lagi. Padahal sebagai orang dewasa kita tdk terlalu suka membaca (semata mata) kisah orang lain. Orang lebih senang mencari sesuatu yg ada hubungannya dengan keuntungan atau kebutuhan dirinya.

Saya ingin sekali menulis, seolah olah sudah ada kepala banyak sekali, tetapi tidak tahu mau mulai dari mana, sampai suatu ketika saya menemukan judul, ide dan itu sudah tertuang oleh orang lain. Bagaimana menyikapi ini p agus?
Tidak apa bu, Malah lebih gampang,  dicermati tulisan orang lain lalu lakukan ATM (Amati Tiru dan Modifikasi)

Yang ini sering dilakukan bagi penulis pemula karena belajar menulis ide berdasar diri sendiri. Dimulai dari yg mudah, yang bisa, yang dialami. Berarti belajar menulis tidak bagus ya kalau langsung di blog?
Bpk agus saya guru Paud ada kendala kalau saya buat tulisan terkadang gaya bahasa saya terpengaruh  bahasa anak belum baku atau belum terbiasa dengan istilah yang biasa dipakai para penulis, bagaimana menyikapinya pak ?
Saya membaca tulisan ibu sekarang cukup baik dan bisa dimengerti, dan tidak ada nuansa seperti bicara guru kepada siswanya. Jadi tunggu apalagi saatnya curahkan pemikiran ibu

Bagaimana cara memberi 'ruh' atau 'jiwa' pada tulisan kita?
Cara terbaik memberikan ruh adalah, sebagai penulis anda sudah tahu dalam satu kalimat, hal apa yang ingin anda sampaikan kepada pembaca. Sebuah buku yang tebal nya berlembar lembar pun pada akhirya punya satu tema besar yang ingin disampaikan


 Boleh tahu, apa saja rahasia kreativitas Anda?
.Rahasia kreativitas saya adalah menggunakan media sosial untuk mengamati, bertemanlah di media sosial dengan orang yang tepat sesuai dengan bidang anda, maka akan banyak ide yang mengalir disitu.

Izin bertanya pak @Agus Sampurno  . Sebagai pemula mencoba sedikit demi sedikit menulis. Namun ketika ditengah jalan sering mengalami writers block selain itu terkadang muncul ide baru yg berbeda dengan pokok pembahasan yg sedang di tulis. Bagaimanakah solusinya?
Yang ini sering dilakukan bagi penulis pemula karena belajar menulis ide berdasar diri sendiri. Dimulai dari yg mudah, yang bisa, yang dialami. Berarti belajar menulis tidak bagus ya kalau langsung di blog?
jika ingin lebih semangat menulis karena mendapatkan tanggapan, tulislah dan berikan lah sumbang saran bagi sebuah hal yang sedang menjadi kegelisahan orang banyak Bicara mengenai perspektif.

Bagaimana cara kita tetap menulis apabila perspektif kita pribadi berbeda dengan yang masyarakat butuhkan? Ada kah kiat kiatnya pak mohon bantuan  sebagai contoh misalnya kita ingin sekali menulis dengan perspektif nomer 2 namun setelah kita search dan diskusi dengan banyak pihak ternyata tulisan yang dibutuhkan dan lebih banyak dibaca adalah perspektif nomer 3
Saya pikir silakan saja menulis dahulu dari Perspektif nomor 2 untuk kemudian bergerak menulis di tulisan berikutnya baru menulis perspektif nomor 3

Mau bertanya juga ni pak, untuk mengukur apa baik tidaknya sebuah tulisan, tolak ukurnya hanya pada sedikit atau banyak nya pembaca?
Benar, enaknya di blog kita bisa mengukur berapa orang yang sudah membaca. nah setelah ini saya akan menjelaskan bagaimana melibatkan Facebook dalam membuat kita bersemangat menulis Ini info terbaru..kita inginya cara belajar di rumah dengan  online tapi sudah ada solusi baru dari bapak menteri.

Apakah ada pengaruh dengan minat baca orang tentang tulisan kita?
Tidak akan ada pengaruhnya pak Andy karena setiap penulis bisa mengambil dari sudut masing masing. Oh ya bapak bisa juga mencoba arahan pak Menteri kemudian mencobanya sendiri di kelas online bapak kemudian tulis pengalamannya di blog bapak sambil berikan masukan, dijamin pak Menteri akan senang
   
Selamat malam bpk. Agus, Bagaimana membangun konsistensi dalam menulis ide di blog?
Silakan pilih topik yang bapak kuasai kemudian lakukan  riset kecil kecilan di google kemudian tampilkan tulisan anda sudah dengan solusi dari sebuah masalah, Nah pertanyaan saya bidang apa atau jika anda pendidik di bagian apa anda merasa nyaman dan menguasai (tidak harus ahli atau menguasai sekali ya)

Bapak dan ibu guru mungkin punya hp. Yang jadi masalah adalah siswa. Karena tidak semua siswa punya hp / tv apalagi laptop.
membuat penugasan mingguan bu Fatimah, gunaanya pembelajaran jarak jauh bukan untuk menggantikan pembelajaran yang ada di kelas (tatap muka) tapi sekedar menghangatkan otak dan ingatan siswa agar tidak kosong sama sekali saat wabah sudah berakhir dan masuk sekolah

Tidaak apa bu Ika sambil mengasah keterampilan membuat tulisan, namun sedikit sedikit ubah arah tulisan agar mulai menjadi jawaban atau solusi dari permasalahan yang orang lain alami
Semua dari kita pasti punya laman di Facebook, entah itu aktif atau tidak, namun sepanjang pengalaman saya, banyak sekali penulis yang menjadi viral hanya bermodalkan tulisan/status di facebook, nah dalam sesi ini saya akan mencoba melakukan eksperimen mengenai bagaimana facebook bisa melipatgandakan pembaca tulisan kita, saya akan mengambil perspektif nomor 3 ya.
Judul tulisan:

5 caramenghindari kesalahan dalam memberikan penugasan di kelas online

Paragraph pembuka:
Menjadi viral baru baru ini status dari para orang tua siswa yang kelelahan saat mesti mendampingi anaknya belajar secara online. Hampir semua orang tua mengeluh betapa kewajiban mendampingi anaknya menjadi hal yang luar biasa berat. Pihak yang mencoba bijak pasti akan mengatakan bahwa saatnya orang tua siswa menyadari bahwa mendidik itu tidak mudah. Sebuah hal yang tidak akan laku dimata orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta di kota besar yang bayarannya pastinya lumayan. Hal yang sama juga tidak akan berlaku bagi orang tua yang mungkin punya banyak halangan dalam mendampingi anaknya, mulai dari dirinya yang mesti bekerja sampai tingkat pendidikan yang kurang menunjang
Paragraph isi:
Ada beberapa kesalahan yang dilakukan pendidik ketika menyelenggarakan kelas online ditengah wabah Covid 19 ini :
1.       Guru berniat sekali menggantikan kelas tatap muka nya dengan kelas online. Ini akan menimbulkan masalah baru karena pastinya waktunya akan panjang dan materinya berat. Solusinya: memberikan penugasan mingguan yang disitu sudah ada deadline atau batas waktu yang terjangkau dan terukur. Hal ini akan menghindari kerumitan bagi orang tua siswa
2.       Guru belum melakukan pembagian antara mana siswa yang lebih cocok diberikan tugas online dan offline. Jika ini terjadi maka guru kerap hanya berfokus pada penugasan yang online saja.  Saat yang sama ia akan bingung mengapa ada siswa yang respon nya lambat. Solusinya: Saatnya berikan pilihan pada ortu siswa apakah ingin tugas yang online atau yang offline. Jika online berarti orang tua sudah mengetahui mesti tugas menggunakan platform apa dan kapan mesti dikumpul. sementara untuk tugas offline mesti ada perjanjian pengumpulan tugas yang disetujui guru dan orang tua siswa.
3.       Guru hanya sibuk memberikan tugas kepada siswanya, namun tidak menemani orang tua siswanya dalam situasi krisis ini. Semua orang tua siswa menyadari bahwa tinggalnya anak mereka di rumah adalah keputusan diluar kemauan sekolah. Untuk itu solusi terbaik adalah luangkan waktu untuk satu hari diadakan diskusi antara guru dan orang tua siswa, caranya bisa macam macam bisa lewat grup chat atau menyebarkan survey mengenai keinginan dari orang tua siswa.
4.       Guru memberikan penugasan yang bertipe High order thinking skills atau HOTS. Ada juga guru yang menyuruh siswanya melakukan sesuatu yang memerlukan persiapan . Sebagai contoh ada orang tua siswa yang mengeluh anaknya diminta berpakaian adat kemudian di foto dan fotonya dikirim ke gurunya. Solusinya: berikan tugas yang memerlukan pendampingan minim dari orang tua siswa. Saat memberikan tugas, guru juga bisa menyelipkan panduan singkat bagi orang tua. Guru juga bisa memberikan estimasi waktu pengerjaan, sehingga orang tua yang sibuk bisa memperkirakan kapan ia mesti membantu, menyesuaikan estimasi waktu yang diberikan oleh guru anaknya
5.       Guru cenderung ingin menghabiskan target kurikulum. Hal ini bukanlah sebuah hal yang salah. Namun yang harus diingat bahwa kecenderungan tadi membuat seorang guru menjadi tidak fleksibel. Solusinya: Guru mesti menerima situasi bahwa saat ini adalah saat krisis yang terjadi diluar kehendak dirinya sebagai seorang guru. Untuk itu ketika seorang guru sudah menerima situasi ini maka ia akan lebih terbuka pada masukan sambil terus menerus mencari dan belajar dengan cara terbaik dalam mencari bentuk kelas online yang sesuai, atau jika beberapa minggu kemarin kelas online justru banyak menimbulkan masalah saatnya dicarikan skenario lain yang penting siswa tetap fokus dan siap belajar pada saat wabah telah selesai.
6.       Paragraph Penutup: Banyak sekali prediksi yang beredar mengenai kapan situasi pandemi ini akan berakhir. Di banyak kota di Indonesia, waktu belajar di rumah terus diperpanjang oleh pemerintah setempat. Ini berarti sebagai seorang praktisi perlu punya banyak ide agar kemitraan sekolah (guru) dan rumah tetap selaras

Apakah untuk melipatgandakan pembaca idi face book itu melalui judul atau dari isi tulisan kita?
benar sekali ada cara menulis judul, kiranya bisa menggunakan beberapa kata misalnya:
5 Persuasive Words That Controls Minds :
1.       You
         Tips menjadikan ANDA sebagai guru yang disegani oleh siswa
 2.    Free
         Cara BEBAS dari masalah saat mengajar kelas yang ribut
2.       New
         Aplikasi BARU yang bisa anda gunakan saat mengajar online
3.       Now
         Bagaimana membuat kelas online anda efektif mulai dari SEKARANG
4.       Secret
        Lima RAHASIA menghindari kesalahan dalam menyelenggarakan kelas jarak jauh diusahakan judulnya saja sudah membuat orang tertarik

kesimpulan
1.       Ide bisa datang darimana saja
2.       Saatnya kita fokus pada cara mengemas ide tsb
3.       Hal yg saya praktekan saat ini adalah membuat tulisan lalu diletakkan didalam halaman Facebook.
4.       Saat yg sama di postingan Facebook tadi kita letakkan link blog kita
5.       Dengan demikian blog kita akan semakin dikenal
6.       Tetap sehat, positive dan semangat ya semua


Tidak ada komentar:

Posting Komentar