Belajar Menulis Gelombang 9
Pertemuan 8 :
Jum’at, 17 April 2020
Waktu :
Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri :
Sigit Suryono, M.Pd.
Topik
: Guru Menulis dan Berprestasi
Peresume :
Dwi Sumarno
Email :
arnogading@gmail.com

Assalamua'aikum Wr.Wb.
Alhamdulillah pada hari ini saya diberi kesempatan untuk sharing pengalaman
kepada teman-teman semuanya di group Pelatihan
Menulis yang luar biasa ini. Saya
akan berbagai pengalaman dengan teman-teman berkaitan dengan keberhasilan saya
dalam menjadi juara 1 guru berprestasi SMP
tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. dan
prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi profokator bagi teman-teman di
group ini untuk bisa mencapai hal tersebut
Sesuai dengan judul yang
disampaikan oleh omjay untuk saya yaitu "Guru menulis dan
Berprestasi" saya sebenarnya malu dengan teman-teman di group ini yang
sebagian besar sudah menulis dan diterbitkan dalam bentuk buku ber isbn. Saya baru satu kali membuat buku itupun
harus saya buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan
cerpen, yang dengan judul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun
2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi SMP tingkat nasional. "betapa sulitnya
saya membuat karya". Namun
itu sisi sebagai penulis buku saya susah. Mohon
maaf ya.... namun di sisi lain saya sering membuat coretan artikel, berita dan
juga tutorial yang lumayan banyak yang saya upload di web saya yaitu di ciget.info maupun di inobel.id.
Bisa
dikatakan saya satu madzab dengan omjay guru yang senang menulis di blog. Hal pertama yang ingin saya sharingkan
pada teman-teman di Group WA ini adalah tentang bagaimana saya bisa meraih
juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015. Untuk mencapai kejuaran tersebut saya
sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal saya bekerja di SMP Negeri 1
Wonosari. Tepatnya pada saat itu saya masih CPNS diminta untuk mengikuti
kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi
DIY tahun 2006. Saya melihat ada peluang yang saya rekam dari
senior-senior saya saat pelaksanaan simposium tersebut yaitu banyak dari
peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai
TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan
penelitian bahkan malas menulis laporan. Simposium pada waktu itu diikuti oleh
semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di
propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam
kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi saya untuk
mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan saya pada tahun
2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun
harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3
tahun itulah senjata yang handal bagi saya). Jadi untuk keberhasilan awal yang saya
rasakan adalah:
1. Pendidikan
amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja ( saya sudah diberi
senjata yang tajam oleh orang tua),
2. Pemilihan
jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya
keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada
saat itu.
Dari simposium tersebut
saya mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari
sekolah-sekolah di wilayah kabapaten
gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di
tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi. Kemudian
ajang lomba mulai saya jajaki, kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal
berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun
blog tentang info lomba. Jangan
tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat. Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata
saat lomba, bahkan karya terbaik yang saya buatpun masih kalah, dalam lomba
padalah pada saat itu karya yang saya buat lebih baik dari karya peserta lomba
lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"
Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab :
Bagaimana
cara menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi? Budi Artopo
"Improvisasi
pak" pertanyaan juri yang tidak kita prediksi maka kita harus tetap
tenang, dan fokus, serta berusaha menjawab sebaik mungkin pertanyaan juri
tersebut dengan jujur.
Tertarik
dengan cerita bapak, ternyata memang benar pepatah Kegagalan adalah sukses yang
tertunda. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Mohon
maaf, Ketika bpk berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait
membantu bapak utk persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan ?
Ataukah biaya sendiri ? (Enny Kota Tangerang) semoga bapak sukses selalu
Semua
biaya sendiri bu... tahun 2015 saat juara 1 kabuaten tidak ada penghargaan
dalam bentuk rupiah. saya menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja, dan
diberi baju batik, sementara saat di propinsi saat juara 1 dapat uang pembinaan
5 juta itupun diterima tidak langsung sehingga saat kenasional masih tetap
biaya sendiri. .... namun saya sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri yang
kita butuhkan adalah surat ijin, maupun surat tugas dari atasan sehingga kita
legal untuk mengikuti kegiatan berbagai lomba.
Oleh karena itu saya riset kenapa selalu
kalah... saya renungkan akhirnya mulai tahun 2009 saya sudah mulai mencicipi
hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di
tingkat nasional saya selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba
tingkat nasional apa sih yang menyebabkannya"??????????"
Saat kita benar-benar ingin mengikuti
lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan:
1. Mempersiapkan
diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih
tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),
2. Karya
yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita
buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun
siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang
di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.
3. Jika
kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat
kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini
sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba),
4. Siapkan
diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba,
5. Saat presentasi lomba fokus pada materi
yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi
yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.
6. Persiapkan
naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan
masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru
miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi
tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang
lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa
buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
7. Buat
makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema
dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika
dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu
dibuat]
8. Persiapkan
video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran
yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat
nasional]
Kegagalan-kegagalan di awal saya ikut
lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan saya dulu sering melakukan
presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang saya
buat misalnya( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi,
sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang
seharusnya saya harus fokus pada media yang saya presentasikan) itu penting
sekali karena saya pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu saya
kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang
akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai saya bisa
masuk 3 besar ternyata tidak masuk ...... pengalaman pahit...
Teman-teman
yang luar biasa di group ini ada yang juara inobel, ada yang juara lkg, ada
yang juara bidang lain tentu juga merasakan apa yang pernah saya rasakan. Lomba itu pasti
hasilnya gagal atau juara, kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. Kalau menang jangan jumawa karena suatu
saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya
muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang
lain. Maka saran saya pada teman-teman di group ini dan tentu buat saya sendiri
mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja
dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.
Hal yang saya tuliskan diatas adalah
pengalaman saya saat mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal .... kemudian
bagaimana saya bisa jadi juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015,
apa yang saya lakukan dan apa yang saya
persiapkan....
Setelah
itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan
seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:
Kegiatan penilaian di masing-masing
jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten
Gunungkidul:
1. Test
tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2. Test
Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi
Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3. Presentasi
dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi
DIY
1. Test
tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test
wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi
dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1. Test
tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test
wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi
dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.
oh iya teman-teman jika ingin melihat
komponen portofolio yang saya gunakan untuk lomba gupres tahun 2015 dapat
dilihat di web saya : Contoh Portofolio Gupres
Ass.
Pak Sigit. Apa yg dirasakan bapak pada saat gagal dalam
lomba juga saya sudah alami. Akan tetapi apabila motivasi dalam diri kita selalu dipacu maka kita akan
mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan belajar terus.
Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita pak? #Muhammad Said
Makassar.
ok makasih mas Muhammad Said Makasar atas
pertanyaannya: apa saja yang dinilai pada saat presentasi karya. yang paling
utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya kita itu
sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita gagal saat presentasi karena
kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file presentasinya
maupuan laporan yang kita buat. (hal ini bisa terjadi dikarenakan kita merasa
bahwa kita sudah menguasai karya yang kita buat sendiri tanpa di baca ulang,
tanpa dipahami ulang) maka saat akan presentasi jauh hari saya sudah membaca
berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan secara tepat dan durasi waktu
yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga presentasi yang akan kita lakukan
secara berulang ulang untuk menghindari noise "gangguan" baik dari
diri sendiri misal nerves dan kurang siap, mapun dari alat yang kita gunakan
untuk presentasi seperti file error, laptop bermasalah, listrik mati
dll"), 2. Perlu memperhatikan pertanyaan yang di ajukan oleh juri kita
jawab dengan baik jika kita sudah siap.
Tadi
disampaikan bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh
kita ada. Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak
sesuai dengan tema lomba. Terima kasih. Bu Iin Kediri
Untuk pertanyaan dari Ibu IIn Kediri bagaimana
menyiasati jika persiapan yang dilaukan ternyata tidak sesuai dengan tema
lomba: pasti akan muncul nerves dan mental down. Kalau judul yang kita buat
lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba walupun
temanya salah. Hal ini pernah saya lihat (yang mengalami teman dari daerah
sumatra saya lupa nama beliau) saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional
tahun 2013. Beliau salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos ke nasional)
yang beliau lakukan adalah tetap menyampaikan materi presentasi dengan mantap,
fokus dan saat ditanya oleh juri temanya kok tidak sesuai dengan tema lomba,
beliau menjawab dengan tenang, dan fokus walaupun tidak juara), namun intinya
kita menguasai betul karya yang kita buat dan kita kerjakan dan berusaha secara
maksimal mempresentasikan pada ajang lomba tersebut.
Motivasi
diri Bapk sangat kuat, bgmn dan apa resepnya
Bu Iez Lumajng "resep dari ibu saya
" Menang cacak kalah cacak" dan juga dorongan dan motivasi yang kuat
dari istri yang siap mereviuw karya saya kebetulan istri satu jurusan di
Teknologi pembelajaran. kami bersinergi dengan baik.
Untuk
gupres ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan?
Untuk
gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat kabupaten,
kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang
diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten
karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah saya yang mau (sebelumnya
digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum lomba gupres), sehingga
KS saya meminta saya untuk maju di tahun 2015 dan alhamdullillah saya lebih
siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga bisa jadi juara 1 di kabupaten
sampai juaran 1 nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya 22 orang guru, di
propinsi 5 guru (di DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional th 2015 ada 33 propinsi.
Selamat malam pak, di luar konteks ini,
siapakah orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi bapak? Tks. Yulius
Roma_Toraja,
Makasih bapak atas petanyaannya: orang
yang berpengaruh pada keberhasilan saya : 1. Bapak-ibu saya yang sudah
mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri saya yang
terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar
sekolah saya dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu
bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya
untuk berbagi ilmu.
Mohon
maaf.
Untuk ikut lomba harus
menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis bapak memang sudah
menyiapakan waktu sangat panjang. Apa yang membuat anda memilih mengikuti
lomba dengan harus siapkan berkas selama 8 tahun. Siti Fatimah.
Gupres sebenarnya bukan pilihan bu...
namun itu semua merupakan rekam jejak saya selama mengajar, berinovasi, dan
juga melakukan penelitian. Hal itu karena dorongan bapak ibu saya agar selalu
disiplin untuk naik pangkat setiap 2 tahun sekali dan saya pernah membantu ibu
saya saat saya masih kuliah pemberkasan ke IV b ibu, sehingga saya mengikuti
jejak beliau untuk menyimpan hampir semua arsip yang penting dan ternyata dapat
dimanfaatkan di kemudian hari tepatnya tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.
Assalaamu'alaikum
pak, saya mau tanya tentang karya tulis ilmiah misalnya PTK..Ketika saya ingin membuat PTK tentang
metode pembelajaran dan diterapkan ke siswa saya hasilnya selalu sesuai yang
saya harapkan sehingga saya merasa gagal.Akibatnya tdk mungkin dibuat laporan
PTK. saya lihat kebanyakan teman-teman jg data nilai siswa tdk ada yg asli.
mohon bantuan sarannya pak, apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapatkan
data asli seperti harapan saya? Sri Indyani
Untuk
PTK seharusnya yang benar adalah yang ibu lakukan sesuai dengan apa adanya
bukan dibuat-buat nilanya. sehingga ibu buat aja laporannya sehingga bisa
digunakan untuk dupak dan pengembangan diri.
Saya
ari rumbini dari purbalingga ingin
bertanya apakah untuk mengikuti seleksi gupres( memiliki buku dan karya
sastra lain)dibutuhkan dalam seleksi ?
Tidak
bu buku dan karya sastra hanya sebagian kecil dari Karya ilmiah maupun
publikasi ilmiah. Pada saat saya mengikuti seleksi gupres tahun 2015 saya tidak
mempunyai buku maupun karya sastra namun saya menggunakan berbagai artikel yang
saya tulis di blog saya di ciget.info, sedangkan untuk hal yang menonjol yang
memang kekuatan paling besar saya adalah di bidang TIK dan karya saya yang
paling banyak adalah media pembelajaran : http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf
Assalaamu
'alaikum ww. Terima kasih materi malam ini yang sangat bagus. Alhmdulillaah,
berkah dari membuat buku ,saya kemarin( 2019) juga juara 1Gupres Tingkat
Kabupaten. Namun di Propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan belum maksimal. Yang saya tanyakan bagaimana cara membuat power point yang
baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/
lembar? Etik Wahyuni Purbalingga
Mantap
bu... di purbalingga saya kenal teman lama Pak Wahyudi guru
"Matematika" jika ibu kenal salam buat beliau. Oh iya untuk membuat
power point harus kita siasati dengan melihat waktu presentasi sehingga
biasanya 10 menit, maka untuk mensiasasi penting untuk belajar infografis
sehingga informasi yang kita buat bisa menampilkan hampir semua karya kita
dengan sedikit slide. biasanya yang dibuat slide hanya di bab 1, bab III, IV,
dan V.
Selamat
malam..pak, bapak pernah menulis 9 tahun baru selesai..kenapa bisa begitu ?
Tolong bagi kisahnya.. Andy Muhtadin .
Terima kasih pak karya yang saya buat
bersama istri ini berupa cerpen hanya 10 judul, namun cerpen ini mengisahkan
perjalan anak saya yang pertama Muhammad Yunus Baskara, dari kecil sampai besar
setiap ada pertanyaan yang menggelitik dan susah untuk dijawab oleh saya maupun
istri akhirnya jadi cerpen dan itupun butuh waktu yang lama dari bayi sampai
dia berumur 10 tahun. sehingga karya tersebut benar-benar saya jiwai dan saat
presensi pada saat desiminasi tingkat nasional bisa menjadi salah satu yang
terbaik. karena penjiwaan dan penguasaan
karya.
Assalamu'alaikum,
Pak Sigit, perkenalkan nama saya Winariti dari Tangerang. Saya mau tanya apakah
faktor pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian gupres, karena th kemarin
sy mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten
sy dpt juara 2 walaupun nilai sy
kata juri paling tinggi dibanding teman yg juara satu . Kata juri karena faktor
pendidikan , sy baru S1 sementara yg juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri
nilai ujian tulis, presentasi makalah nilainya di bawah saya, mohon
penjelasannya, terima kasih.
Tidak bu, pendidikan tidak terlalu
berpengaruh pada gupres walupun nilai untuk S1, S2, maupun S3 berbeda itu saat
penilaian portofolio, namun jika karya kita lebih baik dan lebih banyak, serta
saat presentasi kita lebih baik dari yang memiliki pendidikan lebih tinggi, maka kita pun pasti akan
jadi juaranya. hal ini saya ketahui karena saya jadi juri untuk seleksi gupres
di kabupaten gunungkidul dari tahun 2016-2018. namun beda daerah saya juga
tidak bisa menjawab bu mungkin ada subjektifitas berkaitan dengan pendidikan.
namun jika petunjuk peniliaan di pedoman gupres digunakan selisih pendidikan
hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya dan produk yang lain.
Assalamu'alaikum
om Jay..ini pertanuaan sy utk pak Sigit:
1)
Sy mau bertanya terutama berkaitan dgn Pembatik/DRB krn bapak jg sbg DRB
Nasional..mhn dijelaskan tips2 agar bisa menjadi pemenang DRB?
2)
Tadi pak Sigit menjelaskan bhw utk menjadi Gupres harus memberikan evaluasi
diri..adakah contoh naskahnya pak?
Dari
Amali (Bantul).
Terima kasih. Wassalam Oke terima kasih: untuk menjadi DRB maka tip
yang harus dilakukan adalah dengan cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar
melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id selanjutnya mengikuti seleksi tiap
level dari level 1 sampai level 4, dan jangan lupa kita tulis semua aktivitas
dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut di web/ blog kita,
selanjutnya kita kita melakukan sosialisasi ke sekolah kita dan beberapa
sekolah yang ada di sekitar kita jangan lupa tetap di catat dan ditulis serta
ada foto ataupun video yang kita buat
dan di publish di web / blog. itu akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB
karena akan ada seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun
terkreatif. saya mendapatkan yang terinovatif pada saat itu karena semua
kegiatan yang saya lakukan tercatat dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi
DRB. untuk naskah berpractice nanti saya upload berikan linknya
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh.
Saya
Hidmi Gramatolina..dari Lombok NTB. Pernah mengikuti Gupres Tingkat Provinsi
(Juara 2) tahun 2019. Mengajar Kimia di SMK.
Dari
Juknis tahun 2018, 2019, syarat portofolio yg dikumpulkan dan dinilai hanya 2
tahun terakhir, dan Best Practise. Bapak, Bagaimana strategi kita, agar
menghasilkan BP dalam kurun waktu 1tahun ini..misalnya untuk maju kembali tahun
berikutnya. Karena tema di BP belum kita ketahui.
Sejauh
ini yang saya perhatikan dari lomba tersebut. Jika kita dari SMK harus
berkaitan erat dengan SMK. Bagaimana menurut bapak?
Terimakasih, Tema BP saya kemarin
Pembelajaran Kimia Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 makasih
bu atas pertanyaannya..untuk tahun ini saya juga belum tau bu apakah akan terus
dilanjutkan atau dipending. namun yang terpenting untuk BP mengacu pada tahun
lalu jika belum ada pedoman gupres tahun ini, dan ibu tinggal menyempurnakan BP
tahun yang lalu dengan inovasi bisa di tampilan, di presentasi, maupun
perbaikan naskah.
Pak
Sigit, menurut Bapak seberapa greget sih guru guru sekarang untuk berkarya,
berinovasi dan berprestasi? Adakah peran KS untuk greget guru dlm hal tsb? Pengalaman
Pak Sigit bagaimana? (Sri Dwi Murwaningsih, Ponjong)
Terima
kasih pertanyaannya bu..... saat ini guru semakin banyak yang berkarya,
beinovasi maupun memiliki prestasi yang baik. dan menurut saya sendiri peran KS
penting namun yang lebih utama adalah
diri kita sendiri sejauh mana kita akan maju dan berkembang tentu hal itu dari
diri kita sendiri.
Asw
Pak Sigit, setelah capaian anda yg luar biasa ini. Apalagi target capaian yg
ingin anda raih? (Candra, Langkat-SUMUT) ...
Target
mencari bonus omjay...misalah Desiminasi adalah bonus, DRB adalah bonus... kita
tetap berkarya siapa tau bisa mencari bonus yang lain.... alhamdulillah
proposal saya hari ini bisa lolos untuk mendapatkan untuk research grants dari
seaqis P4TKIPA yang diumumkan hari ini ... itu adalah juga bonus. Maka karena
target sudah tercapai tetaplah bekerja, berkarya dan berikhtiar siapa tau bisa
berguna dan bermanfaat kedepannya.
Kesimpulan:
Serta bagi para guru pesan saya adalah
teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki agar bisa
dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka
akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa
Belajar dimana saja, kapan saja, dengan
siapa saja ("Rumah Belajar")


Tidak ada komentar:
Posting Komentar